Auto Mount Folder Share

Bismillah,

Untuk lebih memahami dari apa yang saya tulis, saya mempunyai sebuah server yang berfungsi sebagai file server. Kemudian saya mempunyai sebuah komputer (dengan sistem operasi Linux tentunya), menginginkan agar folder atau file yang dishare otomatis akan ter-mounting ketika komputer dinyalakan. Jadi kalau kita mengingat di sistem operasi Windows, biasanya kita menggunakan fitur Map network drive.

Sebenarnya langkah yang paling sederhana ialah kita bisa memanfaatkan fitur shortcut. Misalkan pada file manager Dolphin, pertama kita akses folder pada file server dengan mengetik smb://(address ip server). Kemudian pada menu File pilih Add to Places, maka akan muncul folder shortcut pada side bar. Akan tetapi ada beberapa kelemahannya seperti keterbatasan pada read and write, dan lain – lain. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, maka kita bisa melakukan mounting folder yang di-share tersebut. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Pastikan alamat file server beserta path dari folder yang akan dimount sudah diketahui.
  2. Buka aplikasi terminal.
  3. Ketik id, untuk mengetahui id user dan group.
  4. Buat folder di /mnt, misal sudo mkdir folder_shared.
  5. kemudian edit file fstab pada folder /etc, misalkan saya menggunakan text editor nano maka ketik di teminal sudo nano /etc/fstab.
  6. Tambahkan baris berikut,
    //<ip server>/path_folder /mnt/folder_shared cifs defaults,nofail,x-systemd.automount,x-systemd.requires=network-online.target,uid=1000,gid=100,guest 0 0
  7. Kemudian mount folder tersebut, dengan mengetik sudo mount -a
  8. Jika berhasil, maka pada sidebar di path Remote akan tampil folder yang telah dimount tersebut.

  9. Agar bisa di-rename maka kita bisa menggunakan fasilitas shortcut sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya.
  10. Jika telah dibuat shortcut maka folder yang dimount pada section Remote bisa dihide dengan cara klik kanan kemudian checklist Hide. Berikut hasilnya,

Saya menggunakan desktop KDE Plasma dengan Dolphin sebagai aplikasi file managernya. Kemungkinan akan sedikit berbeda dengan aplikasi file manager yang lain. Semoga bermanfaat.

Advertisement

Setting Default Output Folder Cups-PDF

Bismillaah,

Cups-PDF adalah software virtual printing dengan output file PDF (Portable Document Format). Default output foldernya ada di directory /var/spool/cups-pdf/<username>/. Untuk mengubah default foldernya, misalnya saya inginkan di folder /home/pdf-print maka hanya menambahkan satu baris di file cups konfigurasinya. berikut langkah-langkahnya.

  1. ketik di terminal sudo nano /etc/cups/cups-pdf.conf
  2. kemudian tambahkan Output ${HOME}/pdf-print atau /home/<username>/pdf-print pada baris manapun.

Sederhana yah, Alhamdulillah. Semoga bermanfaat.

Instalasi dan Konfigurasi Web Server

Pada kesempatan yang lain, penulis pernah mencoba menginstalasi web server menggunakan XAMPP versi Linux yang bisa diunduh di url https://www.apachefriends.org/.  Setelah bermigrasi ke openSUSE Tumbleweed, penulis mencoba melakukan instalasi web server dengan metode yang sama. Akan tetapi pada proses instalasi tersebut, penulis gagal menjalankan servis MySQL dan FTPD. Walau mungkin solusinya bisa dicari, akan tetapi terlintas ide untuk menginstal web server dari repositori openSUSE itu sendiri. di langsir dari portal https://en.opensuse.org/SDB:LAMP_setup, untuk menginstal web server Anda perlu mengunduh beberapa aplikasi yang diperlukan, antara lain sebagai berikut.

  1. Apache2, buka terminal kemudian ketik sudo zypper in apache2. Untuk menjalankan servicenya, ketik diterminal (login sebagai root) systemctl start apache2.service
  2. PHP5, buka terminal kemudian ketik sudo zypper in php5 php5-mysql apache2-mod_php5
  3. MariaDB, buka terminal kemudian ketik sudo zypper in mariadb mariadb-tools. Untuk menjalankan servicenya, ketik (login sebagai root) systemctl start mysql.service
  4. Jika ingin menginstal phpMyAdmin ketik di terminal, sudo zypper in phpMyAdmin. Untuk mengaksesnya (misal lokal) ketik http://localhost/phpMyAdmin/.

Setelah service yang dibutuhkan dijalankan, sekarang untuk mengetesnya ketik di browser http://localhost/, jika hasilnya seperti gambar berikut, maka langkah pertama berhasil.

openSUSE Apache Web Server Default Page

Sebelum melanjutkan ke langkah selanjutnya, mengenai proses instalasi web server juga bisa dilakukan melalui YaST, berikut langkah – langkahnya.

  1. Buka YaSTSoftwareSoftware Management
  2. Ubah pilihan filter menjadi Patterns
  3. Scrolldown pilihan ke bawah, ceklist group Web and Lamp Server
  4. Pilih paket yang akan diinstal, atau jika tidak mau repot openSUSE secara default sudah menceklist semua paket yang tersedia di group tersebut.
    snapshot2
  5. Pilih Accept untuk menginstalnya, pastikan tersedia koneksi internet

Pada saat pengetesan melalui browser maka akan diperoleh keterangan Access forbidden!. Hal ini dikarenakan secara default openSUSE akan mengaktifkan folder yang memiliki file index.html. Untuk mengatasi permasalahan ini, Anda hanya perlu mengubah file default-server.conf yang terletak di direktori /etc/apache2. Ubah baris Option None menjadi Option All.

Folder utama dari web server terletak di /srv/www/htdocs, meski demikian Anda bisa mengubahnya ke direktori tertentu (misal diset ke direktori home). Caranya mengubah baris pada file yang sama (default-server.conf), pada baris DocumentRoot “/srv/www/htdocs” dan <Directory “/srv/www/htdocs”>/srv/www/htdocs diganti sesuai direktori yang anda inginkan misal /home/muksidin/web. Setelah itu nyalakan ulang service servernya dengan mengetik systemctl restart apache2.service.

Setelah konfigurasi diatas selesai, namun index.php tidak bisa menampilkan halaman yang semestinya seperti pada gambar berikut.

screen-2016-10-11_19-36-49

Jalankan perintah a2enmod php5 di terminal dengan login sebagai root.

Tutorial Menggunakan KDE Connect

Sebelum melanjutkan tulisan ini, penulis sangat berterima kasih kepada Albert Vaca atas usaha kerasnya untuk membuat sebuah aplikasi di lingkungan desktop KDE.  KDE Connect memungkinkan setiap orang yang mempunyai perangkat genggam atau handphone (dengan sistem operasi Android) bisa terhubung dengan desktop KDE sehingga pengguna bisa melakukan kontrol penuh terhadap desktop.

Untuk bisa menggunakan KDE Connect pastikan bahwa desktop yang Anda gunakan adalah KDE. KDE Connect saat ini belum tersedia di repositori standard openSUSE, namun Anda bisa menginstalnya melalui repositori OBS. Caranya kunjungi https://software.opensuse.org/ kemudian pada kolom pencarian ketik kde-connect. Setelah terinstal, KDE-Connect bisa diakses melalui System Settings.snapshoot72

Agar bisa tersinkronisasi diantara dua device ( Android dan PC ) KDE-Connect juga harus sudah terinstal di device Android, untuk menginstalnya bisa dilakukan melalui PlayStore.  Pastikan juga bahwa tersedia jaringan WiFi untuk koneksi diantara keduanya.

Di openSUSE, secara default kondisi firewall dalam kondisi enable atau running, sehingga device Android Anda tidak bisa terhubung ke PC karena adanya proteksi dari firewall tersebut. Oleh karena itu, agar PC terindetitas di Android maka firewall tersebut harus dimatikan. Untuk mematikan atau disable, Anda bisa menggunakan YaST2 dan pilih firewall kemudian klik button Stop Firewall Now.snapshoot74

Dari device Android buka aplikasi KDE-Connect, gunakan icon refresh untuk memperbarui perangkat yang tersedia.Screenshot_2015-06-04-10-02-01

Tap hostname atau id PC yang terindetitas, kemudian tap button Request Pairing.Screenshot_2015-06-04-10-17-04

Pada panel desktop akan muncul notifikasi permintaan pairing, pilih Accept.snapshoot73

Buka aplikasi KDE-Connect di PC melalui menu System Settings, jika Button (disamping nama device yang telah pair) berwarna hijau maka koneksi berhasil dan device Android dalam kondisi aktif.snapshoot71

Dengan melalui KDE-Connect Anda bisa menggunakan touchpad, multimedia control dan sinkronisasi melalui device Android.

Screenshot_2015-06-04-09-38-00

Multimedia Remote Control, Audacious Music Player yang dikontrol melalui Device Android

Menggunakan touchpad melalui device Android

Menggunakan touchpad melalui device Android

Selamat Mencoba 🙂

Video Converter Dengan Curlew

Jika Anda sebelumnya pernah menggunakan video konverter yang cukup terkenal di lingkungan Linux seperti WinFF, FFMultiConverter dan lain sebagainya mungkin Curlew masih sedikit asing bagi Anda. Curlew mempunyai fitur yang sangat lengkap dalam urusan mengkonversi beragam format video dan audio. Selain itu ukurannya pun relatif kecil (kurang dari 200 Kb). Namun sayang Curlew belum tersedia di repositori openSUSE (default dan OBS). Akan tetapi Anda masih bisa menginstalnya dengan mengkompilasi dari source codenya. Anda bisa mengunduhnya di url ini.

Beberapa dependensi yang dibutuhkan yaitu :

  • python
  • python-gobject
  • girl1.2-gtk-3.0
  • ffmpeg atau libav-tools
  • mencoder
  • libavcodec-extra
  • xdg-utils
  • mediainfo

Sedangkan untuk proses kompilasi paket imagemagick dan intltool harus sudah terinstal. Info selengkapnya, Anda bisa membacanya di file README. Berikut screenshoot Curlew yang telah terinstal di mesin openSUSE Saya.

Curlew - Video Converter

Curlew – Video Converter

Unduh Zypper Cheat Sheet

Zypper merupakan tools yang menangani manajemen paket aplikasi seperti menginstal, menghapus, menambah dan menghapus repositori. Sebagaimana dengan apt yang berada di keluarga Debian (Debian, Ubuntu, Mint dan lain sebagainya), zypper juga bekerja di mode terminal. Berikut adalah cheat sheet mengenai perintah penggunaan zypper yang bisa Anda unduh.

Kedua cheat sheet tersebut Saya unduh melalui situs opensuse yang bisa dijumpai di url https://en.opensuse.org/images/.

GKamus – Aplikasi Kamus Inggris Indonesia

GKamus adalah aplikasi kamus yang mendukung translasi bahasa Inggris – Indonesia atau sebaliknya. Dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya seperti Stardict, Gkamus lebih ringan ketika dijalankan. Seimbang dengan kelebihan tersebut, GKamus memang tidak mempunyai fitur selengkap Stardict. Meski demikian, untuk urusan translasi GKamus cukup menjadi aplikasi yang berguna ketika anda akan menerjemahkan kosa kata.

Jika Anda pengguna Ubuntu, GKamus telah tersedia di repositorinya. Lain hal dengan openSUSE, GKamus tidak tersedia direpositori default mau pun OBS. Untuk mengatasi permasalahan ini, Saya mengunduh paket GKamus dari repositori Ubuntu, kemudian dikonversikan ke paket RPM agar bisa berjalan di openSUSE (kemungkinan juga berjalan di distro lainnya yang menggunakan RPM). Unduh paket aplikasinya di url ini.

snapshoot36

Selamat mencoba.

Update KDE openSUSE 13.1

Rilis terbaru openSUSE 13.2 tentu membawakan sejumlah fitur yang lebih terupdate dan tidak dimiliki oleh versi sebelumnya. Dalam masalah desktop khususnya KDE membawakan versi 4.14.x di versi tersebut. Namun jika anda pengguna versi sebelumnya, misalnya 13.1 masih bisa menikmati desktop KDE terbaru. Berikut langkah – langkah yang anda perlukan untuk memperbaharui desktop KDE Anda.

  • Jika sebelumnya Anda telah menambahkan repositori KDE Extra, hal yang perlu Anda lakukan adalah menghapus repositori tersebut atau Anda juga bisa men-disable dan menon-aktifkan Autorefresh melalui YaSTsnapshoot24
  • Tambahkan repositori KDE Current dengan melalui YaST atau terminal.

KDE SC packages: http://download.opensuse.org/repositories/KDE:/Current/openSUSE_13.1/

Extra: http://download.opensuse.org/repositories/KDE:/Extra/KDE_Current_openSUSE_13.1/

  • Menambahkan repositori melalui YaSTsnapshoot25snapshoot26
  • Menambahkan repositori melalui terminal pastikan Anda telah login sebagai root kemudian ketik zypper ar -f http://download.opensuse.org/repositories/KDE:/Current/openSUSE_13.1 KDE\ Current dan zypper ar -f http://download.opensuse.org/repositories/KDE:/Extra/KDE_Current_openSUSE_13.1 KDE:Extra\ Current kemudian dilanjutkan melakukan refresh dengan mengetik sudo zypper ref dan lakukan upgrade paket dengan mengetik sudo zypper dup --from KDE\ Current dan sudo zypper dup --from KDE:Extra\ Current
  • Pada saat awal melakukan proses pembaharuan, penulis mendapatkan satu notifikasi yaitu adanya beberapa dependensi yang tidak tersedia. Kemudian saya pilih opsi nomor 2 yang kurang lebih berisi keep absolete <packet> . Dan jika Anda mengalami hal serupa, terlebih dahulu cermati apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Beberapa catatan mengenai tutorial ini

  • Tutorial yang ditulis mengikuti langkah – langkah yang dijelaskan dari KDE Repositories di situs openSUSE, sehingga sebelum melakukan langkah pembaharuan alangkah baiknya Anda baca terlebih dahulu di link ini https://en.opensuse.org/SDB:KDE_repositories
  • Proses upgrade di openSUSE relatif lebih sedikit sulit terutama yang berkaitan dengan sejumlah paket dan dependensinya. Oleh karena itu bacalah dengan cermat mengenai apa yang akan Anda lakukan selanjutnya.

Audacious Pemutar Audio yang Ringan Kaya Fitur

Jika Anda menginginkan pemutar musik yang ringan di Linux, maka pilihan yang tepat adalah Audacious. Audacious memiliki tampilan yang sederhana dan beberapa tool standar sebagaimana pada jenis pemutar musik yang lainnya. Audacious mendukung hampir semua jenis format audio.

snapshot5

Sebelum melakukan instalasi, pastikan bahwa codec plugin telah terinstal di komputer anda sehingga Audacious bisa memutar file audio. Anda bisa mengikuti tutorialnya di link ini. Mengenai proses instalasi, Audacious telah tersedia di repo openSUSE sehingga Anda tidak lagi direpotkan untuk memasang repo tambahan. Anda bisa menggunakan Software Manager atau pun dengan utility zypper (melalui terminal) dengan mengetik sudo zypper in audacious audaciou-plugins-extra

Selamat Mencoba

Update LibreOffice Menggunakan Repositori Tumbleweed

The Tumbleweed distribution is a pure rolling release version of openSUSE containing the latest stable versions of all software instead of relying on rigid periodic release cycles. The project does this for users that want the newest, but stable software.Tumbleweed is based on Factory, openSUSE’s main development codebase. Tumbleweed is updated once Factory’s bleeding edge software has been integrated, stabilized and tested. Tumbleweed contains the latest stable applications and is ready for daily use.

Pada entri sebelumnya yang bisa Anda jumpai di link ini, saya telah membuatkan langkah – langkah bagaimana cara memperbarui versi LibreOffice dengan menggunakan repositori Factory sesuai dengan versi openSUSE itu sendiri. Pada kesempatan kali ini, saya mencoba untuk memperbarui LibreOffice menggunakan repositori Official Release openSUSE Tumbleweed. openSUSE Tumbleweed merupakan salah satu rilis dari openSUSE yang Bleeding Edge atau sering disebut sebagai Rolling Release. Sehingga paket aplikasi di dalamnya pasti akan selalu mengikuti perkembangan terkini. Dengan demikian, harapannya dengan menggunakan repositori tersebut, LibreOffice yang telah terinstal di komputer akan selalu terbarui dengan versi terkini atau terbaru.

Berikut langkah – langkahnya.

Proses instalasi selesai, untuk memastikan apakah LibreOffice Anda terbarui, cek versinya dengan melalui menu HelpAbout LibreOfficesnapshot7

[Update] Wajib dibaca :

Untuk menghindari update dan upgrade sistem akibat menggunakan repositori Tumbleweed, maka disarankan setelah memperbarui paket aplikasi (misal LibreOffice) repositori Tumbleweed dinonaktifkan dan bisa digunakan kembali semisal ada rilis aplikasi versi terbaru.