Setting Default Output Folder Cups-PDF

Bismillaah,

Cups-PDF adalah software virtual printing dengan output file PDF (Portable Document Format). Default output foldernya ada di directory /var/spool/cups-pdf/<username>/. Untuk mengubah default foldernya, misalnya saya inginkan di folder /home/pdf-print maka hanya menambahkan satu baris di file cups konfigurasinya. berikut langkah-langkahnya.

  1. ketik di terminal sudo nano /etc/cups/cups-pdf.conf
  2. kemudian tambahkan Output ${HOME}/pdf-print atau /home/<username>/pdf-print pada baris manapun.

Sederhana yah, Alhamdulillah. Semoga bermanfaat.

Advertisement

Unduh Zypper Cheat Sheet

Zypper merupakan tools yang menangani manajemen paket aplikasi seperti menginstal, menghapus, menambah dan menghapus repositori. Sebagaimana dengan apt yang berada di keluarga Debian (Debian, Ubuntu, Mint dan lain sebagainya), zypper juga bekerja di mode terminal. Berikut adalah cheat sheet mengenai perintah penggunaan zypper yang bisa Anda unduh.

Kedua cheat sheet tersebut Saya unduh melalui situs opensuse yang bisa dijumpai di url https://en.opensuse.org/images/.

Printing PDF menggunakan Cups-PDF

Saat ini beberapa aplikasi di Linux seperti LibreOffice, WPS-Office dan lain sebagainya telah menyediakan fasilitas save as atau export ke format pdf. Dengan demikian pengguna tidak lagi harus menginstal aplikasi lain dengan fungsi tersebut. Namun dalam keadaan tertentu membuat file pdf itu kadang sangat dibutuhkan, beranjak dari hal tersebut sangat disayangkan aplikasi yang digunakan tidak jarang juga belum mendukung export ke format pdf. Untuk mengatasi hal ini, pengguna mengharuskan menginstal aplikasi yang berfungsi untuk mencetak file ke format pdf (mungkin di Windows anda familiar dengan DoPDF dan sejenisnya). Di Linux aplikasi tersebut bernama cups-pdf, berikut adalah penjelasan dan sedikit konfigurasi yang perlu dilakukan khususnya di distribusi GNU/Linux openSUSE .

1. Instalasi

Paket aplikasi cups-pdf belum tersedia di repositori standard openSUSE. Oleh karena itu kita harus menambahkan repositorinya yang diperoleh dari http://software.opensuse.org/ , pada kolom pencarian ketik nama cups-pdf kemudian pilih 1 click install.snapshot60

2. Konfigurasi

Jika sebelumnya anda berpengalaman menggunakan distribusi Debian (seperti Debian, Ubuntu, Linux Mint dan lain – lain) anda tidak perlu mengkonfigurasinya kembali (jika memang tidak ingin melakukan konfigurasi lebih). Lain hal nya di openSUSE, jika anda menginginkan hasil seperti di distribusi Debian maka diperlukan konfigurasi contohnya adalah membuat letak default hasil cetakannya. Secara default letak hasil cetak pdf nya terletak di direktori /var/spool/cups-pdf/nama_user. Misal anda menginginkan default direktorinya terletak di home (misal /home/user/Documents/pdf), berikut adalah langkah – langkahnya.

  1. ubah cups-pdf.conf yang terletak di /etc/cups/
  2. kemudian ubah Out /var/spool/cups-pdf/${USER} dimana ${USER} adalah nama pengguna menjadi Out /home/muksidin/Documents/pdf (ini konfigurasi yang saya lakukan)
  3. Untuk mencobanya print kembali dokumen yang anda buka dan cek file pdf nya di folder /pdf .

3. Error

Saya menggunakan openSUSE 13.1 dan permasalahannya cups-pdf belum teregistrasi di daftar printer walau telah menginstalnya. Saya tidak tahu sebabnya, akan tetapi sebelumnya saat menggunakan versi 12.3 langsung terdeteksi di daftar printer sehingga tidak lagi harus melakukan konfigurasi. Berikut adalah beberapa langkah agar cups-pdf bisa terdeteksi di pengaturan printer.

  1. Buka browser dan ketik url http://localhost:631/
  2. Pada menu Administration pilih tombol Add Printersnapshot57
  3. Selanjutnya pilih CUPS-PDF (Virtual PDF Printer)snapshot55
  4. Jika anda menginginkan cups-pdf bisa digunakan dikomputer lain cek list pada pilihan Sharing (Share This Printer).snapshot59
  5. Pada pilihan Make, pilih saja Generic atau jika anda tidak memahami maksudnya abaikan saja.snapshot61
  6. Jika anda klik Continue, maka anda akan disuguhkan beberapa pilihan model Generic, agar lebih aman pilih sesuai yang direkomendasikan (recommended).snapshot62
  7. Klik Add Printer untuk menambahkan cups-pdf beserta pengaturannya.

Sampai disini instalasi dan konfigurasi cups-pdf dilakukan.

Selamat mencoba

8 Hal yang Perlu Anda Lakukan Setelah Menginstal openSUSE 13.2

OpenSUSE baru saja merilis versi terbarunya yaitu versi 13.2. Sebagaimana persis pada distro yang lain anda pun harus melakukan sedikit tweak agar openSUSE yang anda gunakan bisa lebih produktif melakukan berbagai aktifitas yang berkaitan dengan komputer. Berikut adalah 8 hal yang bisa anda lakukan setelah menginstal openSUSE di komputer anda.

  1. Update dan upgrade sistem

    Update dan upgrade sistem berfungsi untuk memutakhirkan versi aplikasi serta library yang terinstal di sistem. Berbeda dengan distro yang lainnya, upgrade di opensuse sangat unik dimana ketika dilakukan upgrade akan membawa sejumlah aplikasi lainnya. Pada kasus yang saya alami, setelah saya melakukan upgrade dari versi 13.1 ke 13.2 dengan live CD, secara default hanya beberapa aplikasi saja yang terinstal. Contohnya LibreOffice bawaan dari live CD tidak ada LibreOffice Spreadsheet, openJDK 1.7 dan lain – lain. Setelah saya melakukan upgrade, ada beberapa aplikasi yang otomatis terinstal seperti LibreOffice menjadi paket LibreOffice lengkap, openJDK 1.7, plugin GweenView dan lain sebagainya. Untuk melakukan upgrade berikut langkah – langkahnya.

    • Terminal atau di KDE dengan nama Konsole merupakan aplikasi favorit saya untuk masalah konfigurasi sistem, jadi untuk melakukan upgrade saya sarankan gunakan terminal

    • Ketik sudo zypper update

    • Ketik sudo zypper dup, apabila ada sejumlah pertanyaan interaktif bacalah terlebih dahulu kemudian pilih apa yang akan anda lakukan

  1. Menginstal multimedia player

    Salah satu hal yang sangat wajib bagi saya pribadi ketika menginstal GNU/Linux adalah menginstal multimedia player. Beberapa player favorit saya adalah sebagai berikut :

    • Pemutar video : VLC, SMPlayer

    • Pemutar musik : Audacious, Cmus(based text)

Selain yang telah saya sebutkan, anda pun bisa menambahkan sejumlah player yang lain.

  1. Menginstal codec

    Codec berfungsi untuk memainkan file – file multimedia seperti mp3, flv dan lain – lain. Secara default paket codec di openSUSE belum tersedia. Untuk menginstalnya anda bisa menambahkan repositorinya. Kali ini kita akan gunakan cara termudah yaitu dengan menggunakan YAST. Berikut langkah – langkahnya

snapshot11

    • Setelah itu web browser akan menampilkan source code dari file *.ymp dan simpan file tersebut, pastikan file tersebut setelah tersimpan berekstensi *.ymp

    • Klik dua kali file ymp untuk membukanya dengan YAST.

    • Selanjutnya hanya tinggal lakukan next dan next, sejumlah paket codec otomatis akan terinstal.

  1. Menginstal aplikasi grafis

    Aplikasi grafis berfungsi untuk mengelola gambar baik dalam format vektor maupun bitmap. Aplikasi yang sering digunakan di GNU/Linux adalah GIMP dan Inkscape. Anda bisa menggunakan perintah sudo zypper install gimp inkscape untuk menginstalnya.

  2. Menginstal Google Chrome

    Meski secara default Mozilla Firefox sudah terinstal di versi 13.2, akan tetapi rasanya masih ada yang kurang jika tidak menggunakan browser besutan dari tim Google. Anda bisa menggunakan Chromium (versi open source dari Google Chrome) yang sudah terdapat di repositori atau anda pun bisa menggunakan Google Chrome yang bisa diunduh secara manual di url https://www.google.com/chrome/browser/ dan pilih yang versi rpm. Saya lebih suka menggunakan Google Chrome karena ringan dan juga memiliki fitur komplit lainnya.

snapshot12

  1. Mengaktifkan Superkey atau Tombol Windows

    Superkey atau tombol windows berfungsi untuk mengakses menu seperti layaknya ketika anda menggunakan Windows atau Unity (DE Ubuntu). Untuk mengakses menu KDE anda bisa menggunakan kombinasi tombol alt+f1. Cara ini relatif tidak praktis walau tidak begitu menyulitkan. Untuk mengaktifkan tombol Windows anda perlu menginstal aplikasi Ksuperkey. Ksuperkey tidak tersedia di repositori, sehingga harus diinstal secara manual. Anda bisa mengikuti link ini http://blog.muksidin.net/2013/06/mengaktifkan-fungsi-tombol-superkey.html untuk menginstal Ksuperkey. Sebagai tambahan, penamaan library yang disebutkan di link tersebut sedikit berbeda dengan penamaan di openSUSE. Sehingga jika anda mengikuti urutan link tersebut tidak akan menemukan beberapa library yang dimaksud. Berikut nama library tersebut dan update penamaan di openSUSE.

    • libx11-dev di openSUSE libX11-dev

    • libxtst-dev di openSUSE libXtst-dev

  1. Menginstal Bleachbit

    Bleachbit merupakan aplikasi utility yang mempunyai fungsi sebagai cleaner. Jadi mempunyai fungsi yang sama seperti Ccleaner yang tersedia di platform Windows.

  2. Menginstal WPS-Office

    WPS-Office sama seperti LibreOffice akan tetapi mempunyai tampilan yang sangat persis dengan Microsoft Office. WPS-Office tersedia gratis untuk diunduh dan disalin secara bebas. Saya gunakan WPS-Office sebagai document viewer serta editor untuk dokumen yang berekstensi Microsoft Office. Sedangkan untuk penggunaan sehari – hari saya tetap menggunakan LibreOffice. Anda bisa mengunduh WPS-Office di link ini http://wps-community.org/download.html/ dan pilih versi rpm.

Demikian 8 langkah sederhana yang bisa anda lakukan setelah menginstal openSUSE, selebihnya anda pun bisa mengeksplorasi dengan kreatif sendiri.

Happy Enjoy with openSUSE.

Tulisan ini tersedia dalam versi PDF.